Cara Mengenal Spesifikasi Prosesor Komputer dengan Tepat
|
CONTOH APLIKASI YANG DI
DOWNLOAD
|
1. Menu Spesifikasi, untuk memilih spesifikasi komputer seperti
RAM, CPU, VGA, MB dan Caches
2. Mengetahui spesifikasi processor
2. Mengetahui spesifikasi processor
§ Name : Nama Processor
§ Code Name : Ya bisa
dibilang suku dari processor, pengambilan code name ini dilakukan pada saat
produksi processor
§ Technology :
Menunjukan teknologi yang diterapkan di processor, dan menunjukan ukurannya
dalam satuan nanometer (nm), untuk lebih lengkap dan jelas silahkan lihat di
: www.mahabintang.com
§ Core Voltage : Adalah
voltase yang dibutuhkan oleh processor
§ Specification :
Menunjukan spesifikasi processor, berapa kecepatannya.
§ Instruction : Adalah
Fitur-fitur yang terdapat pada processor
3. Mengetahui Clock Speed dari processor
§
Core Speed : Menunjukan Kecepatan inti processor
§
Multiplier : Pengkali dengan Bus Speed atau Multiplier * Bus Speed
= Core Clock
§
Bus Speed : Menunjuka kecepatan Bus
§
Rated FSB : Menunjukan tipe FSB yang ditampilkan dalam bentuk
kecepatan (MHz)
§
contoh : FSB 800, 1066, 1156, 1250, 1333, 1366, 2000, 2400, dll
4. Mengetahui Cache
Cache digunakan oleh CPU untuk mengurangi rata-rata waktu ketika mengakses memori. Cache adalah memori yang lebih kecil, lebih cepat yang menyimpan salinan data dari lokasi yang paling sering digunakan memori utama. Selama mengakses memori sebagian besar lokasi cache memori, latency rata-rata dari pengaksesan memori akan lebih dekat dengan latency cache daripada latency dari memori utama.
Ketika prosesor membutuhkan untuk membaca/menulis dari/ke sebuah lokasi di memori utama, cek dulu apakah salinan data ada di cache. Jika demikian, prosesor segera membaca dari atau menulis ke cache, yang jauh lebih cepat daripada membaca dari atau menulis ke memori utama.
Cache juga digunakan untuk menjembatani CPU dengan RAM untuk menghindari terjadinya bottleneck karena sifatnya yang "tidak lebih cepat dari processor dan tidak lebih lambat dari RAM". Bottleneck adalah peristiwa dimana kinerja atau kapasitas dari keseluruhan sistem dibatasi oleh suatu komponen sumberdaya. Hal itu menyebabkan performa tidak dapat dimaksimalkan. Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan yang ekstrim antara Processor dengan RAM. Maka dari itu untuk menghindari peristiwa bottleneck dipakailah cache tersebut.
Cache mikroprosesor disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (L1, L2, L3 dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatannya sendiri:
Cache digunakan oleh CPU untuk mengurangi rata-rata waktu ketika mengakses memori. Cache adalah memori yang lebih kecil, lebih cepat yang menyimpan salinan data dari lokasi yang paling sering digunakan memori utama. Selama mengakses memori sebagian besar lokasi cache memori, latency rata-rata dari pengaksesan memori akan lebih dekat dengan latency cache daripada latency dari memori utama.
Ketika prosesor membutuhkan untuk membaca/menulis dari/ke sebuah lokasi di memori utama, cek dulu apakah salinan data ada di cache. Jika demikian, prosesor segera membaca dari atau menulis ke cache, yang jauh lebih cepat daripada membaca dari atau menulis ke memori utama.
Cache juga digunakan untuk menjembatani CPU dengan RAM untuk menghindari terjadinya bottleneck karena sifatnya yang "tidak lebih cepat dari processor dan tidak lebih lambat dari RAM". Bottleneck adalah peristiwa dimana kinerja atau kapasitas dari keseluruhan sistem dibatasi oleh suatu komponen sumberdaya. Hal itu menyebabkan performa tidak dapat dimaksimalkan. Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan yang ekstrim antara Processor dengan RAM. Maka dari itu untuk menghindari peristiwa bottleneck dipakailah cache tersebut.
Cache mikroprosesor disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (L1, L2, L3 dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatannya sendiri:
§ Level-1: memiliki ukuran paling
kecil di antara semua cache, sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling
cepat di antara semua cache.
§ Level-2: memiliki ukuran
yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni sekitar 64 kB, 256
kB, 512 kB, 1024 kB, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya lebih
lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga
10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan
prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level 2.
§ Level-3: memiliki ukuran
yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni sekitar beberapa
megabyte tapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional. Umumnya digunakan pada
prosesor-prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau Intel Itanium.
Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level-3 (seperti halnya Intel
Pentium Extreme Edition, Core i-3 dan beberapa dari AMD).
fitur-fitur
dan intruksi dalam Processor :
Fitur
|
Arti
|
3DNOW
|
Sebuah pengembangan multimedia yang dibuat oleh AMD untuk
prosesor, berdasarkan / hampir setara dengan ekstensi Intel MMX.
|
3DNOWEXT
|
3DNow Extended. Juga dikenal sebagai AMD 3DNow!
pengembangan 3DNow! Ekstensi.
|
APIC
|
Advanced Programmable Interrupt Controller
|
CLFSH/CLFlush
|
Cache Line Flush
|
CMOV
|
Conditional Move/Compare Instruction
|
CMP_Legacy
|
Register yang menunjukan CPU tidak memiliki kemampuan
Hyper-Threading
|
Constant_TSC
|
on Intel P-4s, the TSC runs with constant frequency independent
of cpu frequency when EST is used
|
CR8Legacy
|
-tidak diketahui-
|
CX8
|
Instruksi CMPXCHG8B. (Membandingkan dan menukar 8 byte. juga
dikenal sebagai F00F, yang merupakan singkatan dari pengkodean
heksadesimal dari instruksi yang menunjukkan sebuah kekurangan desain pada
kebanyakan Intel Pentium CPU yang lebih tua).
|
CX16
|
Instruksi CMPXCHG16B. (CMPXCHG16B membolehkan operasi
atomic di 128-bit dobel quadword (atau oword) tipe data. Hal ini berguna
untuk counter resolusi tinggi yang dapat diperbarui oleh beberapa prosesor
(atau core).Tanpa CMPXCHG16B satu-satunya cara untuk melakukan operasi
seperti itu adalah dengan menggunakan critical section.)
|
DE
|
Debugging Extensions
|
DS
|
Debug Store
|
DS_CPL
|
CPL qualified Debug Store
|
DTS
|
Bisa berarti Debug Trace Store or Digital Thermal Sensor,
tergantung dari sumbernya
|
EIST/EST
|
Intel SpeedsTep yang dikembangkan
|
FXSR
|
FXSAVE/FXRSTOR. (Instruksi FXSAVE menulis keadaan saat ini, FPU
x87 teknologi MMX, Streaming SIMD Extensions, dan Streaming SIMD Extensions 2
data, kontrol, dan register status operan tujuan. tujuan adalah lokasi
memori 512 byte. FXRSTOR akan mengembalikan ke keadaan menghemat).
|
FXSR_OPT
|
-tidak diketahui-
|
HT
|
Hyper-Transport. Perhatikan bahwa singkatan yang sama
mungkin juga digunakan untuk menunjukkan Hyper Threading (lihat di bawah)
|
HTT/HT
|
Hyper-Threading. Intel teknologi yang memungkinkan eksekusi
paralel kuasi-instruksi yang berbeda pada single core. Single core
dilihat oleh aplikasi seolah-olah itu dua core atau lebih. Namun,dua
core CPU yang benar hampir selalu lebih cepat dari single core dengan
HyperThreading. Fitur ini mengindikasikan dukungan dalam CPU ketika
memeriksa fitur di / cpuinfo proc / pada sistem Linux.
|
HVM
|
Dukungan hardware untuk mesin virtual (Xen abbreviation for AMD
SVM / Intel VMX)
|
LAHF_LM
|
Load Flags into AH Register, Long Mode.
|
LM
|
Long Mode. (64bit Extensions, AMD’s AMD64 or Intel’s EM64T).
|
MCA
|
Machine Check Architecture
|
MCE
|
Machine Check Exception
|
MMX
|
Hal ini dikabarkan berdiri untuk perpanjangan MultiMedia atau
Multiple Math atau Matrix Math ekstensi, tapi secara resmi merupakan
singkatan tak berarti dari merek dagang Intel.
|
MMXEX
|
Instruksi pengembangan dari MMX
|
MON/MONITOR
|
CPU Monitor
|
MSR
|
RDMSR and WRMSR Support
|
MTRR
|
Memory Type Range Register
|
NX
|
No eXecute, fitur yang dapat diatur pada halaman memori
untuk menonaktifkan eksekusi kode dalam halaman ini
|
PAE
|
Alamat Fisik Ekstensi. PAE adalah kemampuan tambahan dari
prosesor ia32 untuk menangani lebih dari 4 GB memori fisik dengan
menggunakan alamat halaman 36bit Intel dari pada menggunakan alamat
halaman standar 32-bit untuk mengakses total 64GB RAM. Juga didukung oleh
banyak CHIP AMD
|
PAT
|
Page Attribute Table
|
PBE
|
Pending Break Encoding
|
PGE
|
PTE Global Bit
|
PNI
|
Instruksi baru Prescott. Ini adalah nama kode untuk SSE3
sebelum dirilis pada prosesor Intel Prescott (yang kemudian ditambahkan ke
nama keluarga Pentium 4).
|
PSE
|
Page Size Extensions. (See PSE36)
|
PSE36
|
Halaman Ukuran Ekstensi 36. IA-32 mendukung dua metode
untuk mengakses memori diatas 4 GB (32 bit), PSE dan PAE. PSE adalah
versi yang lebih tua dan jarang digunakan
|
SEP
|
SYSENTER dan SYSEXIT
|
SS
|
Self-Snoop
|
SSE
|
Streaming SIMD Extensions. Dikembangkan oleh Intel untuk
perusahaan Pentium III tetapi juga diimplementasikan oleh prosesor AMD dari
Athlon XP seterusnya.
|
SSE2
|
Streaming SIMD Extensions 2. (Sebuah SIMD 144
tambahan.) Diterapkan oleh Intel Pentium 4, dan AMD Athlon 64.
|
SSE3
|
Streaming SIMD Extensions 3. (Sebuah
13 instruksi tambahan) diperkenalkan
dengan revisi "Prescott" prosesor Intel Pentium
4. AMD memperkenalkan SSE3 dengan Athlon 64 revisi "Venice".
|
SSSE3
|
Tambahan Streaming SIMD Extension 3. (SSSE3 berisi 16
petunjuk diskrit baru diatas SSE3.) Diterapkan pada prosesor Intel Core 2
Duo. Belum ada CHIP AMD yang mendukung fitur ini.
|
SSE4
|
Streaming SIMD pengembangan ke-4. Masa Depan revisi SSE
Intel menambahkan 50 instruksi baru yang akan debut pada tahun
2008 mendatang oleh prosesor Intel "Nehalem". Juga
dikenal sebagai "Nehalem New Instrutction (NNI)"
|
SVM
|
Secure Virtual Machine. (Virtualisasi
ekstensi AMD untuk arsitektur x86 64-bit, setara dengan Intel vmx,
keduanya juga dikenal sebagai HVM dalam hypervisor Xen).
|
TM
|
Thermal Monitor
|
TM2
|
Thermal Monitor 2
|
TSC
|
Time Stamp Counter
|
VME
|
Virtual-8086 Mode Enhancement
|
VMX
|
Penyetaraan Intel dengan SVM dari AMD
|
XTPR
|
TPR register chipset update control messenger. Bagian dari kode
APIC.
|
Penjelasan tentang fitur dari CPU.
SMM (Power
Management)
Terdorong oleh
keinginan untuk menempatkan processor yang lebih powerfull pada laptop, Intel
akhirnya membuat power-management circuitry. Circuitry ini membuat processor
jadi mampu untuk menghemat energy yang digunakan. Terutama saat laptop
menggunakan battere sebagai sumber tenaganya.
Teknologi ini pertama kali diperkenalkan saat Intel mengeluarkan processor 486SL. Processor 486SL ini adalah hasil dari pengembangan 486DX. Dan fitur ini terus menjadi bagian dari processor-processor Intel generasi berikutnya. Fitur ini disebut dengan System Management Mode atau disingkat SMM.
Secara fisik, SMM circuitry ini menyatu dalam chip processor. Tapi sebenarnya dia bekerja secara independent. Tugasnya adalah untuk mengontrol power atau sumber tenaga yang digunakan oleh processor berdasarkan tingkat aktivitasnya. SMM juga mensupport fitur Suspend/Resume, yang membuat komputer bisa dihidupkan dan dimatikan secara instant. Dan setting ini biasanya dilakukan melalui BIOS.
Teknologi ini pertama kali diperkenalkan saat Intel mengeluarkan processor 486SL. Processor 486SL ini adalah hasil dari pengembangan 486DX. Dan fitur ini terus menjadi bagian dari processor-processor Intel generasi berikutnya. Fitur ini disebut dengan System Management Mode atau disingkat SMM.
Secara fisik, SMM circuitry ini menyatu dalam chip processor. Tapi sebenarnya dia bekerja secara independent. Tugasnya adalah untuk mengontrol power atau sumber tenaga yang digunakan oleh processor berdasarkan tingkat aktivitasnya. SMM juga mensupport fitur Suspend/Resume, yang membuat komputer bisa dihidupkan dan dimatikan secara instant. Dan setting ini biasanya dilakukan melalui BIOS.
Superscalar Execution
Semua processor
Pentium generasi ke lima keatas telah dilengkapi dengan fitur multiple internal
instruction execution pipelines. Dengan fitur ini, processor jadi mampu untuk mengeksekusi
beberapa perintah atau instruksi pada saat yang bersamaan. Sedangkan untuk
processor generasi 486 kebawah, hanya mampu mengeksekusi satu perintah
persatuan waktu. Oleh Intel, fitur ini diberi julukan superscalar technology.
Arsitekture dari superscalar ini biasanya diasosiasikan dengan Reduced Instruction Set Computer (RISC) chips. Chip dari RISC ini mempunyai setting instruksi yang lebih sedikit dan lebih sederhana. Dengan mengurangi dan menyederhanakan sejumlah instruksi tersebut, maka peningkatan performa yang akan didapatkan.
Sedangkan Processor Pentium adalah processor pertama yang menggunakan teknologiComplex Instruction Set Computer (CISC). Berbeda dengan RISC, CISC ini mempunyai setting instruksi yang lebih banyak dan lebih rumit. Sebagai contoh, misalnya kita ingin memerintahkan tangan robot untuk menempatkan baut kedalam suatu komponen. Jika menggunakan setting instruksi dari CISC, maka kita cukup memasukkan perintah:
Arsitekture dari superscalar ini biasanya diasosiasikan dengan Reduced Instruction Set Computer (RISC) chips. Chip dari RISC ini mempunyai setting instruksi yang lebih sedikit dan lebih sederhana. Dengan mengurangi dan menyederhanakan sejumlah instruksi tersebut, maka peningkatan performa yang akan didapatkan.
Sedangkan Processor Pentium adalah processor pertama yang menggunakan teknologiComplex Instruction Set Computer (CISC). Berbeda dengan RISC, CISC ini mempunyai setting instruksi yang lebih banyak dan lebih rumit. Sebagai contoh, misalnya kita ingin memerintahkan tangan robot untuk menempatkan baut kedalam suatu komponen. Jika menggunakan setting instruksi dari CISC, maka kita cukup memasukkan perintah:
1.
Ambil baut.
2.
Masukkan ke dalam lubang.
3.
Putar sampai kencang.
Sedangkan kalo kita
menggunakan setting instruksi dari RISC, maka perintahnya menjadi:
1.
Turunkan tangan.
2.
Ambil baut.
3.
Naikkan tangan.
4.
Masukkan baut kedalam lubang.
5.
Putar ke kanan sejauh satu putaran.
6.
Apakah baut sudah kencang? Jika belum, ulangi langkah 5.
7.
Selesai.
Kalo kita perhatikan,
RISC ini membutuhkan instruksi yang lebih banyak. Itu disebabkan setiap
instruksi dibuat sederhana, dan hanya mampu melakukan sedikit pekerjaan.
Keuntungannya adalah, semakin sedikit pula pekerjaan yang harus dikerjakan oleh
processor untuk masing-masing instruksi. Dan itu membuat setiap instruksi bisa
dikerjakan dengan lebih cepat.
Dan dalam banyak kasus, penyederhanaan instruksi pada RISC ini membuat processor mampu memproses perintah-perintah yang rumit dari program dengan lebih cepat. Namun perdebatan mengenai mana yang lebih baik antara RISC dengan CISC ini masih terus berlanjut. Tapi dalam kenyataannya, tidak ada chip yang murni menggunakan RISC ataupun CISC. Teknologi yang ada sekarang, adalah hasil penggabungan antara keduanya.
Dan dalam banyak kasus, penyederhanaan instruksi pada RISC ini membuat processor mampu memproses perintah-perintah yang rumit dari program dengan lebih cepat. Namun perdebatan mengenai mana yang lebih baik antara RISC dengan CISC ini masih terus berlanjut. Tapi dalam kenyataannya, tidak ada chip yang murni menggunakan RISC ataupun CISC. Teknologi yang ada sekarang, adalah hasil penggabungan antara keduanya.
MMX Technology
Ada yang mengatakan
bahwa MMX ini sebenarnya singkatan dari Multimedia
eXtensions. Tapi ada juga yang mengatakan MMX diambil dari singkatan Matrix Math eXtensions. Tapi pihak Intel menyatakan bahwa MMX ini murni tidak
diambil dari singkatan apapun. Jadi, MMX ini bisa jadi adalah sebuah Trade Mark
atau merek dagang.
Teknologi MMX ini mulai diperkenalkan pada processor Intel Pentium generasi ke 5. Dimana, semenjak saat itu terjadi peningkatan yang drastis pada software-software yang menggunakan teknik-teknik video compression/decompression, image manipulation, encryption, dan Input/Output dari semua jenis promrosessan.
Teknologi MMX ini dikembangkan oleh Intel dengan cara melakukan peningkatan pada dua bagian dari arsitektur processornya. Yaitu L1 cache yang lebih besar, dan non-MMX counterparts. Peningkatan ini terbukti telah mampu memberikan pengaruh yang besar pada kecepatan processor untuk memproses setiap perintah dari software. Tak perduli apakah software tersebut benar-benar menggunakan instruksi MMX ini, ataupun tidak.
Pengembangan lain dari MMX ini adalah dengan menambahkan 57 set perintah atau instruksi baru, yang khusus di design untuk memanipulasi video, audio, dan image. Dan juga menambahkan kemampuan memproses perintah baru yang disebut dengan Single Instruction Multiple Data (SIMD).
Dengan perintah baru ini, aplikasi multimedia dan komunikasi yang sering menggunakan perintah yang sama secara berulang-ulang, jadi bisa menghemat penggunaan kode hingga 10%. Dengan SIMD, aplikasi cukup menjalankan satu instruksi untuk melakukan fungsi yang sama berulang-ulang.
Ini seperti seorang guru yang memerintahkan murid-murid dikelasnya untuk duduk dengan berkata "anak-anak... duduk." Dan bukannnya memanggil nama dari setiap anak, lalu menyuruhnya duduk.
Teknologi MMX ini mulai diperkenalkan pada processor Intel Pentium generasi ke 5. Dimana, semenjak saat itu terjadi peningkatan yang drastis pada software-software yang menggunakan teknik-teknik video compression/decompression, image manipulation, encryption, dan Input/Output dari semua jenis promrosessan.
Teknologi MMX ini dikembangkan oleh Intel dengan cara melakukan peningkatan pada dua bagian dari arsitektur processornya. Yaitu L1 cache yang lebih besar, dan non-MMX counterparts. Peningkatan ini terbukti telah mampu memberikan pengaruh yang besar pada kecepatan processor untuk memproses setiap perintah dari software. Tak perduli apakah software tersebut benar-benar menggunakan instruksi MMX ini, ataupun tidak.
Pengembangan lain dari MMX ini adalah dengan menambahkan 57 set perintah atau instruksi baru, yang khusus di design untuk memanipulasi video, audio, dan image. Dan juga menambahkan kemampuan memproses perintah baru yang disebut dengan Single Instruction Multiple Data (SIMD).
Dengan perintah baru ini, aplikasi multimedia dan komunikasi yang sering menggunakan perintah yang sama secara berulang-ulang, jadi bisa menghemat penggunaan kode hingga 10%. Dengan SIMD, aplikasi cukup menjalankan satu instruksi untuk melakukan fungsi yang sama berulang-ulang.
Ini seperti seorang guru yang memerintahkan murid-murid dikelasnya untuk duduk dengan berkata "anak-anak... duduk." Dan bukannnya memanggil nama dari setiap anak, lalu menyuruhnya duduk.
SSE, SSE2, and SSE3
Pada Februari 1993,
Intel memperkenalkan Processor Pentium III. Processor ini merupakan hasil
pengembangan dari teknologi MMX, dengan penambahan teknologi Streaming SIMD Extensions (SSE). Teknologi ini biasa disebut juga dengan Katmai New Instructions (KNI), yang sebenarnya berasal dari Processor Katmai,
yang kemudian menjadi code name untuk Pentium III.
Celeron 533A dan processor celeron lain yang berbasis Pentium III, juga mendukung teknologi ini. Sedangkan untuk Pentium II dan Celeron 533 kebawah, belum dilengkapi dengan teknologi ini. Intel menambahkan 70 instruksi baru untuk memproses graphic dan suara. SSE ini sebenarnya mirip dengan MMX. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai MMX-2, sebelum akhirnya resmi menjadi SSE saat dipublikasikan.
Sedangkan SSE2, baru diperkenalkan pada November 2000, bersama hadirnya Processor Intel Pentium 4. Selain menggunakan teknologi MMX, dan SSE, pada Pentium 4 ini Intel menambahkan 144 instruksi tambahan. Kemudian pada February 2004, seiring munculnya Pentium 4 Prescott, SSE3 diperkenalkan. Dengan penambahan 13 instruksi baru.
Celeron 533A dan processor celeron lain yang berbasis Pentium III, juga mendukung teknologi ini. Sedangkan untuk Pentium II dan Celeron 533 kebawah, belum dilengkapi dengan teknologi ini. Intel menambahkan 70 instruksi baru untuk memproses graphic dan suara. SSE ini sebenarnya mirip dengan MMX. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai MMX-2, sebelum akhirnya resmi menjadi SSE saat dipublikasikan.
Sedangkan SSE2, baru diperkenalkan pada November 2000, bersama hadirnya Processor Intel Pentium 4. Selain menggunakan teknologi MMX, dan SSE, pada Pentium 4 ini Intel menambahkan 144 instruksi tambahan. Kemudian pada February 2004, seiring munculnya Pentium 4 Prescott, SSE3 diperkenalkan. Dengan penambahan 13 instruksi baru.
3DNow!, Enhanced
3DNow!, and Professional 3DNow!
3DNow! sebenarnya
adalah teknologi yang diperkenalkan oleh AMD sebagai alternatif dari teknologi
SSE-nya Intel. Bahkan sebenarnya, 3DNow! ini lebih dulu diperkenalkan AMD lewat
processor K6 series, sebelum Intel mengeluarkan Pentium III dengan SSE-nya.
Lalu kemudian AMD menambahkan teknologi ini pada processor Athlon dan Duron.
Versi terakhir dari 3DNow! ini, yaitu Professional 3DNow!, mulai diperkenalkan
AMD melalui processor Athlon XP.
3DNow! ini sebenarnya adalah juga hasil pengembangan dari teknologi MMX. Saat itu AMD membeli lisensi MMX dari Intel. Lalu menempatkan MMX ini pada processor K6 series, Athlon, dan processor Duron keatas. Karena tidak ingin membeli teknologi SSE yang sedang dikembangkan Intel, AMD mengembangkan sendiri teknologi MMX, dan memberinya nama3DNow!.
Mulai diperkenalkan pada May 1998 melalui processor K6-2 seriesnya, 3DNow! ini ditingkatkan lagi dan menjadi Enhanced 3DNow!. AMD menempatkannya pada processor Athlon, tepatnya Juni 1999. 3DNow! dirancang khusus untuk meningkatkan performa dari aplikasi-aplikasi yang menggunakan 3D graphics dan multimedia. 3DNow! mempunyai penambahan 21 instruksi baru.
AMD kemudian menambahkan 24 instruksi lagi pada Enhanced 3DNow! Masih belum puas, AMD menambahkan 51 instruksi baru pada Professional 3DNow!. Itu artinya 3DNow! Professional ini telah mendukung semua instruksi yang terdapat pada teknologi SSE dari Intel. Tapi sayangnya, AMD baru menyertakan SSE-2 ini pada processor Athlon 64, Athlon 64FX, dan Opteron 64-bit.
3DNow! ini sebenarnya adalah juga hasil pengembangan dari teknologi MMX. Saat itu AMD membeli lisensi MMX dari Intel. Lalu menempatkan MMX ini pada processor K6 series, Athlon, dan processor Duron keatas. Karena tidak ingin membeli teknologi SSE yang sedang dikembangkan Intel, AMD mengembangkan sendiri teknologi MMX, dan memberinya nama3DNow!.
Mulai diperkenalkan pada May 1998 melalui processor K6-2 seriesnya, 3DNow! ini ditingkatkan lagi dan menjadi Enhanced 3DNow!. AMD menempatkannya pada processor Athlon, tepatnya Juni 1999. 3DNow! dirancang khusus untuk meningkatkan performa dari aplikasi-aplikasi yang menggunakan 3D graphics dan multimedia. 3DNow! mempunyai penambahan 21 instruksi baru.
AMD kemudian menambahkan 24 instruksi lagi pada Enhanced 3DNow! Masih belum puas, AMD menambahkan 51 instruksi baru pada Professional 3DNow!. Itu artinya 3DNow! Professional ini telah mendukung semua instruksi yang terdapat pada teknologi SSE dari Intel. Tapi sayangnya, AMD baru menyertakan SSE-2 ini pada processor Athlon 64, Athlon 64FX, dan Opteron 64-bit.
Dynamic Execution
Pertama kali
digunakan pada processor P6 atau generasi ke enam, teknologi ini memungkinkan
processor untuk mengesksekusi perintah secara paralel. Dengan begitu, setiap
pekerjaan bisa selesai lebih cepat. Inovasi teknologi ini melingkupi tiga
bagian utama:
§ Multiple branch
prediction. Memprediksi aliran program.
§ Dataflow analysis.
Penjadwalan eksekusi perintah.
§ Speculative
execution. Meningkatkan rata-rata pengeksekusian perintah.
Dynamic execution
pada intinya adalah menghilangkan ketergantungan untuk mengeksekusi perintah
secara berurutan. Dengan menggunakan teknologi ini, processor akan
terus mengerjakan tugas-tugas secara paralel, dan bukannya hanya diam menunggu
data lanjutan dari memory.
Walau eksekusi dijalankan secara acak dan tidak berurutan, namun hasil dari eksekusi tersebut akan ditempatkan sesuai dengan urutan dari program. Dengan begitu, tidak akan mengacaukan aliran data asli dari program.
Walau eksekusi dijalankan secara acak dan tidak berurutan, namun hasil dari eksekusi tersebut akan ditempatkan sesuai dengan urutan dari program. Dengan begitu, tidak akan mengacaukan aliran data asli dari program.
Dual Independent Bus
Architecture
Dual Independent Bus
(DIB) architecture pertama kali diimplementasikan oleh Intel dan AMD pada
processor generasi ke 6. DIB dibuat untuk meningkatakan performa bandwidth dari
bus processor. Dengan memiliki dua aliran bus data ini, membuat processor bisa
bekerja menggunakan aliran eksekusi paralel maupun sequel.
Bus utama atau biasa disebut front-side, adalah bus yang menghubungkan processor dengan motherboard atau chipset. Sedangkan bus yang ke dua digunakan oleh processor untuk L2 cache. Dua bus ini biasa disebut dengan FSB atau Front Side Bus. Semua processor yang dikelompokkan dalam generasi ke 6 ini, mulai dari Pentium Pro sampai ke Celeron, Pentium II/III/4, dan Athlon/Duron, telah menggunakan teknologi ini.
Bus utama atau biasa disebut front-side, adalah bus yang menghubungkan processor dengan motherboard atau chipset. Sedangkan bus yang ke dua digunakan oleh processor untuk L2 cache. Dua bus ini biasa disebut dengan FSB atau Front Side Bus. Semua processor yang dikelompokkan dalam generasi ke 6 ini, mulai dari Pentium Pro sampai ke Celeron, Pentium II/III/4, dan Athlon/Duron, telah menggunakan teknologi ini.
Hyper-Threading
Technology
Komputer yang secara
fisik memiliki dua processor akan bekerja lebih cepat pada sistem operasi yang
mendukung penggunaan dua processor sekaligus dalam satu motherboard. Windows NT
4.0, 2000, XP Professional, dan Linux, adalah sistem operasi yang mendukung penggunaan
dua processor sekaligus.
Namun, sistem dan motherboard yang menggunakan dual processor ini lebih mahal, ketimbang satu processor. Dan juga, untuk bisa mengupgrade sistem yang menggunakan dual-processor ini lebih sulit, karena dibutuhkan kecocokan untuk masing-masing processor, baik dalam hal kecepatan dan spesifikasinya.
Namun, dengan Hyper-Threading Technology ini, sistem yang hanya menggunakan satu processor mampu menghandle dua macam tipe instruksi pada saat yang bersamaan. Yang artinya, sistem tersebut bisa bekerja seperti mempunyai dua processor. Teknologi ini diperkenalkan Intel pada Maret 2002 melalui processor Xeon.
Pada awalnya teknologi ini dibuat untuk kebutuhan workstation-class. Namun semenjak kehadiran processor Pentium 4 3.06GHz, teknologi ini akhirnya bisa dinikmati juga oleh pengguna PC. Semua processor Pentium 4 yang memiliki 800MHz CPU bus speed (2.4GHz hingga 3.8GHz) telah mengimplementasikan teknologi HT ini.
Namun, sistem dan motherboard yang menggunakan dual processor ini lebih mahal, ketimbang satu processor. Dan juga, untuk bisa mengupgrade sistem yang menggunakan dual-processor ini lebih sulit, karena dibutuhkan kecocokan untuk masing-masing processor, baik dalam hal kecepatan dan spesifikasinya.
Namun, dengan Hyper-Threading Technology ini, sistem yang hanya menggunakan satu processor mampu menghandle dua macam tipe instruksi pada saat yang bersamaan. Yang artinya, sistem tersebut bisa bekerja seperti mempunyai dua processor. Teknologi ini diperkenalkan Intel pada Maret 2002 melalui processor Xeon.
Pada awalnya teknologi ini dibuat untuk kebutuhan workstation-class. Namun semenjak kehadiran processor Pentium 4 3.06GHz, teknologi ini akhirnya bisa dinikmati juga oleh pengguna PC. Semua processor Pentium 4 yang memiliki 800MHz CPU bus speed (2.4GHz hingga 3.8GHz) telah mengimplementasikan teknologi HT ini.
Dual-core Technology
Teknology
Hyper-Threading mensimulasikan dua processor secara virtual pada sistem yang
menggunakan single processor. Dengan pengkodean software yang benar, teknologi
ini mampu memberikan performa yang diinginkan. Itu artinya, setiap software
yang sudah ada dipasaran, harus ditulis ulang, untuk bisa memanfaatkan
teknologi ini. Tentu saja hal ini akan memberatkan bagi para developer
software.
Namun berkat kehadiran dual-core processors ini, aplikasi tersebut tidak perlu di tulis ulang lagi. Seperti nama yang diberikan kepadanya, dengan dual core ini, berarti sebuah processor memiliki dua inti. Dengan teknologi dual-core ini, secara virtual sistem yang menggunakan single processor bisa memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh sistem yang menggunakan dua processor secara fisik.
AMD dan Intel, mulai memperkenalkan teknologi ini pada November 2005. Processor AMD Athlon 64 X2 yang telah memiliki teknologi ini, bisa diinstalkan pada motherboard yang didesign untuk single-core Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX. Namun upgrade dari BIOS diperlukan untuk memanfaatkan teknologi ini.
Intel Pentium Extreme Edition dan Pentium Duse adalah processor-processor dari Intel yang telah menggunakan teknologi dual-core ini. Namun, untuk bisa menggunakan processor ini, diperlukan motherboard yang memang khusus di design kedua processor ini.
Namun berkat kehadiran dual-core processors ini, aplikasi tersebut tidak perlu di tulis ulang lagi. Seperti nama yang diberikan kepadanya, dengan dual core ini, berarti sebuah processor memiliki dua inti. Dengan teknologi dual-core ini, secara virtual sistem yang menggunakan single processor bisa memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh sistem yang menggunakan dua processor secara fisik.
AMD dan Intel, mulai memperkenalkan teknologi ini pada November 2005. Processor AMD Athlon 64 X2 yang telah memiliki teknologi ini, bisa diinstalkan pada motherboard yang didesign untuk single-core Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX. Namun upgrade dari BIOS diperlukan untuk memanfaatkan teknologi ini.
Intel Pentium Extreme Edition dan Pentium Duse adalah processor-processor dari Intel yang telah menggunakan teknologi dual-core ini. Namun, untuk bisa menggunakan processor ini, diperlukan motherboard yang memang khusus di design kedua processor ini.
Nah... itu tadi fitur-fitur yang terdapat dalam processor.
Semua fitur ini bisa dinikmati oleh mereka yang telah menggunakan
processor-processor terbaru, baik keluaran Intel maupun AMD. Semua fitur ini
memang cukup memusingkan untuk dimengerti maksudnya. Tapi paling tidak, dari
sini kita mulai tahu apa saja yang menyebabkan processor keluaran terbaru mampu
menjalankan program lebih cepat.
Related Post:
Komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar